Komunitas Pelajar & Peneliti Indonesia Halle, Jerman

Media Informasi pelajar dan peneliti Indonesia di kota Halle (Saale)

Samstag, Februar 10, 2007

HAPPY BIRTHDAY FOR...



MET ULANG TAHUN BUAT MYCKA, SEMOGA SUKSES DAN SEHAT SELALU!
(IndoHalle)

Sonntag, Februar 04, 2007

SELAMAT LIBURAN SEMESTER DAN SELAMAT DATANG BUAT PELAJAR-PELAJAR BARU DI HALLE SAALE




Gute Reise buat rekan2 yang terbang ke Indo dan Wilkommen buat anak2 Studkol yang baru masuk semester depan.
Buat anak2 baru, kalo boleh minta alamat eMail-nya, biar bisa kita masukin Database kita disini dan juga untuk media tukar informasi ttg segala kegiatan kita-kita disini.

Makasih, Irvan.

Freitag, Dezember 22, 2006

SELAMAT HARI RAYA NATAL, HARI RAYA IDUL ADHA DAN TAHUN BARU 2007



Kami, atas nama seluruh crew IndoHalle ingin mengucapkan:
SELAMAT HARI RAYA NATAL, HARI RAYA IDUL ADHA DAN TAHUN BARU 2007



IndoHalle, Germany

Montag, Dezember 04, 2006

Halle!

Oleh Indo-Halle,
komunitas mahasiswa dan pelajar Indonesia di kota Halle (Saale), Jerman

Halle? Di Jerman, di bagian mana?

Kota Halle memang kurang dikenal. Bagi masyarakat Indonesia, kota ini memang kurang dikenal. Alhasil, banyak dari mereka yang hendak menuntut ilmu di Jerman, tidak menempatkan kota ini sebagai salah satu tujuan studi atau riset. Sungguh sayang!

Halle memang punya alasan untuk kurang dikenal. Dan itu bisa dimaklumi. Berbeda dengan kota-kota lain di Jerman, Halle misalnya, tidak memiliki tim sepakbola yang membuat dirinya masyur. Ia juga berada di bagian timur Jerman, yang dulunya relatif tertutup dan tidak dikenal dibanding daerah-daerah lain di bagian barat negeri ini. Jadinya, tak banyak informasi tersedia tentang kota ini.

Sepotong sejarah

Sesungguhnya Halle punya banyak untuk ditawarkan. Amat banyak malah. Terkait studi, Universitas di kota ini adalah salah satu universitas tertua di negara-negara yang berbahasa Jerman. Martin-Luther-Universitaet Halle-Wittenberg, atau MLU Halle-Wittenberg, begitu universitas itu disebut sekarang, adalah gabungan dari dua universitas, di Halle dan Wittenberg. Keduanya berada di negara bagian Saxony-Anhalt. Universitas Wittenberg berdiri tahun 1502, kemudian sempat ditutup kala Napoleon menduduki Eropa. Tahun 1817, kedua universitas tersebut digabung. Sekarang ia menjadi universitas klasik yang menawarkan sekitar 200 program studi.

Sumbangan terbesar Universitas Halle-Wittenberg bagi peradaban barangkali adalah karya Martin Luther, bapak protestanisme dan peletak bahasa Jerman modern. Ia menggoncang sejarah dunia. Luther sendiri dulu adalah dosen di universitas ini. Tidak mengherankan, dalam abad 16, Universitas ini menjadi universitas yang paling diminati di Eropa, setelah Universitas Oxford. Nama-nama ilmuwan, humanis, pemikir terkenal Eropa seperti Philip Melanchton, Christian Thomasius, Hermann Francke dan Christian Wolff, studi dan mengajar di universitas ini. Begitu pula Julius Kühn, George Cantor atau Richard von Volkmann; tak terbayangkan bagaimana jadinya ilmu pertanian, matematika atau kedokteran tanpa orang-orang ini. Doktor perempuan pertama di Jerman lulus dari universitas ini, 1694. Singkat cerita, Halle punya tradisi panjang ilmu pengetahuan.

Halle juga tempat bagi akademi ilmu alam tertua di dunia. Namanya Deutschen Akademie der Naturforscher Leopoldina. Di komunitas Leopoldina, terdaftar sekitar 1.200 peneliti terpilih berbagai bidang ilmu dari seluruh dunia. Diantaranya, 32 penerima hadiah nobel yang masih hidup. Albert Einstein, misalnya, adalah anggota akademi ini, sebelum ia pindah karena Nazi berkuasa di Jerman. Atau, Noam Chomsky, profesor linguistik di MIT dan pengkritik kebijakan luar negeri AS yang paling tajam, tercatat sebagai anggota Leopoldina di Halle.

Dulu, para pakar kedokteran seperti Georg Ernst Stahl dan Friedrich Hoffmann menyediakan profil Eropa dari kedokteran Halle. Pada akhir abad 19, Halle memiliki klinik universitas paling modern di eranya, tempat Richard von Volkmann – salah satu pakar operasi terkenal itu – menangani pasien. Kala itu, koleksi anatomi Halle pun merupakan salah satu yang paling beragam di Eropa, dikumpulkan Philipp Meckel, pakar anatomi Jerman terkenal.

Setelah tradisi

Tapi, Halle tidak hanya soal tradisi. Ia memposisikan dirinya dengan perkembangan baru. MLU Halle-Wittenberg memiliki bidang-bidang unggul dan merupakan salah satu yang terbaik di Jerman. Fisika mikrostruktur atau mekanika material diantaranya. Tak heran, Institut Max Planck dan Institut Frauenhofer untuk bidang-bidang tersebut bertempat di Halle. Siapapun yang ingin menjadi fisikawan, entah teoretis atau praktis, Halle adalah tempat yang tepat.

Lalu kimia dan farmasi. MLU Halle-Wittenberg merupakan salah satu universitas dengan fasilitas tercanggih di Jerman untuk bidang-bidang ini. Halle adalah pusat kimia Jerman Timur dulu. Halle sendiri adalah kota yang awalnya berkembang karena industri garam. Saat ini, bidang farmasi dari MLU Halle-Wittenberg merupakan salah satu yang terbaik di seluruh Jerman. Ini alasannya, antara lain, mengapa Halle dipilih menjadi tempat bagi Institut Max Planck untuk enzimologi protein serta Institut Leibniz untuk biokimia tanaman. Halle juga menjadi bagian dari Pusat Riset Lingkungan (UFZ) Leipzig-Halle, salah satu lembaga riset lingkungan terbesar di Eropa. Semua lembaga bergengsi ini memberikan keuntungan dalam proses belajar-mengajar dan praktek di MLU Halle-Wittenberg.

Halle juga tempat yang ideal untuk studi kedokteran. Menurut beberapa rangking yang dilakukan majalah-majalah Jerman, jurusan ini menempatkan dirinya, untuk kategori kualitas pengajaran, dalam kelompok fakultas kedokteran terbaik di Jerman. Halle juga terkenal karena fakultas pertaniannya, salah satu yang terbaik di Jerman. Fakultas ini adalah satu-satunya di Jerman bagian tengah, meliputi negara bagian Saxony-Anhalt, Saxony dan Thuringia. Kebun raya (Botanischer Garten) miliknya, didirikan 1689, merupakan salah satu yang tertua di Eropa, dengan 100.000 pengunjung setiap tahunnya.

Dalam bidang ilmu sosial, Halle adalah tempat ideal untuk studi etnologi dan antropologi. Institut Max Planck untuk antropologi sosial bertempat di Halle. Di kota ini terdapat pula Institut Halle untuk riset ekonomi (IWH), salah satu institut riset ekonomi terbaik yang dimiliki Jerman. Ia, bersama 5 institut terbaik lainnya yang tergabung dalam komunitas Leibniz, bertugas menyusun analisa pertumbuhan ekonomi Jerman setiap tahunnya. Halle adalah tempat yang cocok bagi mereka yang berniat studi ekonomi kuantitatif atau yang ingin menjadi analis kebijakan ekonomi. Selain itu, di Halle pun terdapat Perpustakaan Franckese, perpustakaan terlengkap di dunia bagi koleksi pencerahan Eropa. Halle juga memiliki satu-satunya program phonologi di seluruh Jerman. Fakultas ilmu bahasanya, salah satu yang terbaik di Jerman.

Saat ini, terdapat pula empat bagian riset khusus yang dibiayai pemerintah negara Jerman di MLU Halle-Wittenberg. Bagian ini biasa disebut SonderForschungsBereich (SFB), untuk riset-riset terbaik dan terpilih dibidangnya. Mereka adalah riset biologi sel molekular, struktur dan dinamika ketakseragaman nanoskopi material, mekanisme selular dan pengaruh terapi kegagalan jantung serta diferensiasi dan integrasi dalam bentuk-bentuk peradaban lama.

Di Jerman terdapat sekitar 300 Universitas. Bila suatu waktu kedepan universitas-universitas itu diciutkan menjadi universitas elit Jerman, menjadi sekitar 20 sampai 30 universitas, nama Halle akan masuk diantaranya.

Kultur dan kehidupan mahasiswa

Kuliah dan kampus adalah satu hal. Hal lain, apa yang kita lakukan setelah kelas, kuliah atau riset berakhir?

Halle adalah kota yang tidak terlalu besar, tetapi juga tidak terlalu kecil. Ia adalah kota terbesar di negara bagian Saxony-Anhalt. Setelah Berlin, Leipzig dan Dresden, Halle adalah kota terbesar keempat di timur Jerman.

Yang mengagumkan adalah: meski relatif tidak terlalu besar, dengan penduduk hanya sekitar 240 ribu orang, Halle merupakan kota dengan tawaran kegiatan dan acara kultur yang paling beragam di Jerman. Sekitar 10 persen anggaran kota dialokasikan untuk kultur. Karenanya, bila dibanding dengan kota-kota lain di Jerman atau Eropa – dengan ukuran kota dan penduduk yang sama, Halle berada di garis depan. Untuk kultur, Halle, kota kecil itu, adalah metropol.

Di kota ini, lahir Georg Friedrich Haendel, komponis yang terkenal itu. Setiap tahunnya, ketika musim panas tiba, terdapat festival tahunan internasional untuk mengenangnya. Ada ratusan Cafe yang terus buka sampai subuh. Juga bioskop, belum lagi rumah opera, kabaret dan bermacam-macam museum serta teater. Selain kota ilmu pengetahuan, Halle pun kota kultur.

Pusat kota Halle memiliki arsitektur jaman tengah dengan gaya barok kental. Menurut para arsitek, kawasan Universitätsplatz merupakan salah satu landskap tercantik di Jerman. Di Halle pun terdapat sekolah seni dan disain Burg Giebiechenstein yang karya-karyanya membawa seni modern kedalam sisi-sisi keseharian kota Halle, dari tempat tunggu kereta kota sampai kantin mahasiswa.

Terdapat pula lebih dari 7.000 hektar kawasan hijau dan aliran sungai di kota Halle; cocok bagi mereka yang gemar jalan kaki atau jogging, menikmati alam. Lintasan sungai Saale membuat kota ini memiliki karisma.

„Versäumen Sie ja nicht, sich in Halle umzuschauen“, jangan lupa untuk melihat-lihat Halle, saran Wolfgang Goethe, yang gemar melancong itu, pada Friedrich Schiller suatu waktu.

Di Halle, pertama kali kereta kota (Strassenbahn) diperkenalkan di seluruh Jerman. Di kota ini pula, pabrik cokelat Jerman pertama berdiri. Lebih lucu lagi, bukannya berada di Inggris, museum koleksi The Beatles terlengkap di dunia adanya malah di Halle!

Dari Halle, Leipzig hanya dicapai dengan kereta cepat sekitar setengah jam; sementara Berlin, sekitar satu jam.


Berkualitas, dan murah!

Soal kualitas studi dan riset di Halle, sudah dijelaskan diatas. Ada kabar baik lain: pendidikan di Halle gratis! Ketika negara bagian lain di Jerman telah, atau akan segera, mengenakan SPP (Studiengebühren), universitas-universitas di Saxony-Anhalt masih gratis. Setiap semester, para mahasiswa hanya perlu membayar iuran (Semesterbeitrag, bukan Gebuhr) sebesar 50 Euro. Jumlah itupun akan digunakan kembali untuk berbagai potongan-potongan harga bagi mahasiswa, kegiatan mahasiswa, termasuk subsidi makan di kantin kampus! Parlemen di negara bagian Saxony-Anhalt didominasi oleh kelompok politik yang menolak biaya kuliah. Jadi, sampai waktu yang akan datang, pendidikan akan murah ditempat ini.

Biaya sewa tempat tinggal, semisal apartemen mahasiswa, harganya pun murah. Bervariasi dari sekitar 160 Euro – 200 Euro, tergantung luas dan fasilitas, dengan kualitas apartemen yang sangat baik. Sungguh sulit mendapatkan fasilitas tersebut – dengan harga yang sama – di kawasan barat Jerman. Keuntungan lain adalah: sangat jarang mahasiswa di Halle tidak memperoleh apartemen.

Di kota Halle mahasiswa bisa membeli tiket mahasiswa seharga 60 Euro. Tiket ini berlaku selama satu semester, 24 jam per hari, untuk bus dan kereta kota. Tidak ada tempat studi lain di Jerman yang menawarkan tiket serupa.

Sepertinya sulit mendamaikan antara kualitas dan murah, tapi di Halle itu mungkin. Tapi ada kabar buruk: di masa datang, akan ada kecenderungan mahasiswa untuk menyerbu program-program studi di Halle. Karena berkualitas, sekaligus murah. Menurut seorang analis pendidikan, kelompok masyarakat kaya dan berprestasi akan pergi ke sekolah-sekolah mahal dan elit; kelompok masyarakat non kaya tapi berprestasi akan pergi ke universitas seperti Halle. Anda tahu, kelompok kedua ini jumlahnya lebih banyak dibanding yang pertama. Tingkat persaingan akan makin ketat. Siapapun dari Indonesia yang berniat belajar di Halle, tidak ada pilihan lain nanti, selain memperoleh nilai (Note) yang baik untuk melamar.

Silahkan memutuskan

Betul kan! Halle punya banyak untuk ditawarkan. Jadi, siapapun yang ingin mengambil diplom, bachelor, master, doktor, post-doktoral atau sekedar melakukan riset singkat, mengapa tidak menempatkan Halle sebagai tujuan. Begitu pula untuk mereka yang hendak menyelesaikan Studienkolleg, sekolah transisi bagi para lulusan SMA di Indonesia sebelum masuk universitas Jerman. Halle adalah tempat ideal.

Selebihnya, di Halle terdapat komunitas kecil pelajar dari berbagai daerah di Indonesia. Komunitas yang kompak. Mereka bersedia menyediakan informasi atau membantu calon mahasiswa yang baru tiba di Halle. ***

Beberapa pendapat mahasiswa/i Indonesia

(Gue memilih Halle) karena Halle bagus, apalagi jurusan yang gue ambil lumayan di atas rate nya.:). Halle kota pelajar, cocok buat yang pengen serius kuliah. Uninya lumayan oke. Dosen-dosennya baik dan pengertian. Orang-orangnya ramah. Nggak banyak anak-anak Indonya. … Dosen-dosennya semua berkualitas; pokoknya nggak kalah sama dengan yang di barat (Jerman). … Halle kota bersejarah, terutama pas jaman Jerman Timur dulu. Kultur dan pemandangannya juga ngga kalah bagus. … (saying) tata kotanya sempit, jadi kesannya Halle “mengecil”. Shopping centernya banyak yang belum lengkap.

Mia (Jakarta),
Mahasiswi Sprach- und Literaturwissenschaft



Halle menurut gue OK-OK aja, kotanya kecil dan cocok buat tempat kuliha. Sarana belajarnya juga lumayan bagus. Yang menurut gue penting juga, kuliah di sini masih gratis…mudah-mudahan aja tetap begitu. … Waktu jaman sebelum Jerman bersatu, sekolah gue ini adalah salah satu sekolah buat para pelajar elit, karena kualitas dan sejarahnya. Apalagi di bidang seni murni. Sekarang, dalam bidang disain juga ngga kalah menarik. Selain proyek dalam dan luar studi, juga ditawarkan banyak seminar menarik, yang mendatangkan ahli-ahli terkemukda di negara ini atau tamu-tamu internasionalnya.

…Kehidupan disini relatif murah kalo disbanding kota lain di Jerman, apalagi kota-kota di barat. Bagi yang suka keluar malam, juga ada banyak tawaran tempat-tempat menarik buat para pelajar – apalagi kalo awal semester. Yang penting di Halle, pelajar Indonya kompak selalu.

Irvan (Jakarta) www.warna-warni.de,
Mahasiswa Design Communication, University of Art and Design Halle.



Jujur aja, pengennya sih studi di kota yang lebih gede, tapi keterimanya di Halle.…Ngga ada pilihan lain…. Pendapat pribadi sih, vorklinik di Halle itu susah... banyak praktikum, ujian kbanyakan lisan,kuliahnya pk sistem persyaratan (kl ga lulus biologi,ngga bs ambil Biochemie,dll) .Tp bagusnya...Untuk bedah mayat, setidaknya tiap orang dapat satu bagian tubuh buat dibedah sendiri, ngga gotong-royong, ngga rame-rame… Studi di Halle belum bayar, jumlah mahasiswa lebih sedikit, praktikum ngga dibagi-bagi kedalam kelompok2, maksudnya: semua mahasiswa praktikum secara bersamaan dalam semester yang sama.Menurut majalah Der Spiegel, ranking Halle juga skrg lg `naik daun` (untuk kategori pengajaran)...Mungkin sebabnya, jmlh mahasiswa yg relatif lbh sedikit dbanding Univ2. lain, jadinya proses perkuliahan jd lbh optimal. Uni Halle sgt bangga dg anatomi syarafnya...tdk seperti Universitas kbykan ,Halle menawarkan Neuroanatomi kurs/praktikum bagi para mahasiswanya.
Selain itu...kampus2 ada ditengah kota, kecuali klinik. Biarpun kuliah beda-beda gedung, masih bisa dijangkau dengan kaki, tram atau sepeda. Pilihan buku di perpustakaan luamayan banyak… yang ngga kebagian buku juga masih ada kesempatan, biasanya anak-anak semester atas ngadain pasar buku (Buechermarkt) tiap awal semester, disini buku2 harganya jauh lebih murah dari yang di toko. Studentenrat (senat mahasiswa) juga jual jas laboratorium atau Handschuhe dg harga yg lbh murah..Ga kalah pentingnya, cewek-ceweknya cantik-cantik, menambah gairah hidup kalo misalkan lagi depresi ngga lulus ujian…

Di Halle murahhhhhh… ada semesterticket (bkn biaya transportasi jauh lbh murah)… mau kemana-mana cepat... letaknya di tengah Jerman .. mau cari tempat tinggal relatif gampang dan cepat ... d Halle jg ada mesjid..lumayan besar,2 tingkat..jd kesempatan buat Solat jumat atopun Solat Ied ga terhambat ... Jeleknya, Halle sepi, ngga ada tempat main. Ada sih, tapi itu-itu lagi,g byk pilihan. Orangnya ngga ramah (ini relatif, tapi kynya orang Halle mood nya jelek melulu, schlecht gelaunt). Orang Indonesiannya sedikit… pilihan buat makan diluar juga relatif kurang.

Derry (Bandung),
Mahasiswa Medizin




Kebetulan posisi (riset) yang ada di Halle memang pas dengan background yang aku punya. Dengan kata lain, akan lebih mudah cari posisi, kalau kita punya skill yang dibutuhkan. … Riset di Halle cukup up-to-date, laboratoriumnya juga cukup bagus fasilitasnya, selalu ada seminar atau lecture dari orang-orang yang benar-benar mumpuni di bidangnya, untuk menambah pengetahuan kita. … Riset disini, more or less, sama kualitasnya dengan riset di tempat-tempat lain di Jerman… Kota Halle enak untuk studi, ngga terlalu rame, tapi juga ngga terlalu kecil atau sepi. Kota ini masih kurang welcome terhadap orang asing, atau mungkin lebih baik dibilang, kurang multikultural.


Ivy (Surabaya),
kandidat doktor Plant Biochemistry




sebenernya ga milih (Halle) si. soalnya satu-satunya zulassung yang gw dapet bwt medizin emang cuma dari halle. jadi mau ga mau mesti di halle juga.menurut gw, Halle tu kota Student. Soalnya kalo gw jalan kemana aja ketemunya student lagi student lagi. apalagi kalo lo tinggal di daerah deket deket kampus. kerasa bgt suasana kuliahnya. Sebenernya juga kotanya pas bgt bwt yang mau bener-bener serius kuliah. suasananya ngedukung ko. setau gw bwt fach medizin, rank.nya Halle lumayan bagus. Masuk 5 besar rank. Universitas terbaik di deutschland. Kalo program studinya sendiri si, di halle masi pake sistem yang lama. Masih ada vorklinik dan Klinik. soalnya sekarang ada beberapa uni yang udah ga pake sistem itu lagi. Halle kotanya tenang. maksud gw tenang = sepi. Typisch kota kota di Ost-Deutschland lah.
Tapi kelebihannya dari kota lain, mungkin karena halle tu Kulturstadt. Di halle lo bisa nemuin museum Beatles, ada Händelhaus, Saale, dll yang berbau kultur kultur gt.1 yang paling gw ga suka dari Halle, orang-orangnya ga ramah. ga semua si emang tapi kebanyakan. trus kaya yang gw bilang tadi, kotanya sepi bgt.ngebosenin bwt gw. hiburannya juga ga banyak. bwt yang suka shopping, shopping centernya juga dikit bgt. ga banyak pilihan. bwt yang suka makan, di Halle pilihannya jg ga banyak. apalagi bwt kita-kita student yang duitnya ga banyak tapi pengen dapet makanan porsi gede, lo bakal end up di Asia Bistro, Doner laden, Mensa, Mcd, burger king, ato Subway. itu itu terus tiap hari. bosen kan? intinya kalo bwt gw, Halle tempat bwt kuliah aja, kalo mo cari hiburan lo mesti cari di luar Halle.

Lia (Malang),
Mahasiswi Medizin


Katanya sih Studienkollef di Halle ngga sesusah di Studienkolleg lain. … Alasan lain, ada orang Indo yang udah aku kenal duluan di Halle, jadi bisa ditanya-tanya kalo ada apa-apa. … Studi di Halle tergolong murah, kotanya enak buat belajar. … Halle ngga terlalu rame kotanya, tapi ngga sepi-sepi banget. Banyak tempat enak buat ngafe-ngafe.. Anak-anak Indo di Halle lumayan kompak, saling bantu kalo ada apa-apa. Biaya hidup di Halle murah. Verbindungnya bagus. … Suasana di Halle ngga nyaman buat orang asing.

Pipiet (Bandung),
pelajar di Studienkolleg Halle





Saya diterima di beberapa fakultas ekonomi seperti di Kiel, Halle dan Freiburg, serta tawaran dari Goettingen. Dengan beasiswa, saya bisa memilih di mana saja saya suka. Karena program yang ditawarkan Halle cocok dengan minat spesifik dan rencana kedepan, saya memutuskan studi di Halle. Awalnya, saya juga tidak kenal kota Halle, hanya program yang ditawarkannya. Untuk jenis ini, yang di Halle adalah satu-satunya di Jerman. Kebetulan, program tersebut bekerjasama dengan salah satu institut riset ekonomi terbaik di Jerman. Di Halle juga ada beberapa profesor terkenal yang sesuai dengan minat riset saya. Udah terkenal, ramah dan punya waktu lagi kalo ditanyain atau diminta bantuan....

Pusat kota Halle cantik; tipikal kota jaman tengah. Halle terkenal karena ia dulu pusat Pietisme dan pencerahan Eropa. Kotanya tidak terlalu besar (lagipula, saya kurang suka kota besar). Sementara Wittenberg, kotanya klasik banget. Kita sering seminar dan kuliah disana. Saya juga senang, karena orang Indonesianya tidak terlalu banyak (kalo terlalu banyak, ntar malah gosip melulu… atau malah bertengkar, seperti di kota-kota lain di Jerman... hehehe). Orang Indo yang datang ke Halle biasanya untuk studi, atau dipaksa untuk studi…hehehe. … ada sungai mengalir di tengah kota, plus kawasan untuk hutan kota, bagus buat jalan atau olahraga. …Kelemahan Halle adalah kemunculan kelompok anti orang asing, tapi ini efek dari transisi penyatuan Jerman, tingkat pengangguran, reformasi negara-kesejahteraan, membanjirnya pendatang, dll. Ini kecenderungan umum di seluruh Eropa (di Inggris, Swedia, Denmark, Perancis, dll), bukan cuma di Jerman …

Kantin mahasiswanya murah, variatif, sehat dan banyak...hehehe. Universitas gratis: siapa saja yang berminat dan mampu, bisa sekolah. Anak-anak Jerman dari timur banyak yang pintar-pintar (mungkin karena SMA-SMA terbaik di Jerman rata-rata adanya di timur), mereka kalo ngomong biasanya irit, tapi analitiknya bagus banget. … Di musim panas, ada pentas teater di lapangan terbuka, karcisnya juga murah untuk mahasiswa. Ada juga cafe untuk musik alternatif atau nonton film independen, keren.

Sonny (Manado),
Mahasiswa Empirische ヨkonomik




Kebetulan saya lulusan Studkol Halle, jadi saya udah merasa nyaman aja dengan kota Halle. …Kotanya bagus, tidak terlalu ramai, tapi tidak sepi. Tempat-tempat untuk jalan, main juga tidak banyak jadi bias belajar lebih baik. Godaan seperti itu cuma sedikit. Fasilitasnya juga baik, perpustakaan yang memadai. Halle belum bayar Studiengeb・ren.

Kota Halle tidak terlalu modern, tapi ngga desa-desa amat. Setidaknya masih ada yang bisa dilihat. Halle punya nilai kultur yang tinggi, bangunan-bangunan lama dengan arsitektur bagus. Biaya hidup juga relatif rendah....Yang saya dengar dan baca, katanya Medizin Uni Halle masuk rangking 5 besar, baik di bidang riset, materi belajar, ataupun hubungan dengan dosen atau profesor.

Cuma, di Halle masih ada orang yang anti ama orang asing, tapi syukur belump ernah mengalami sendiri. Di Halle kurang banyak tempat kerja buat para student, jadi yang mau kuliah sambil kerja agak sulit juga. Paling, kerjanya waktu liburan musim panas, di kota lain.

Micka (Medan),
Mahasiswi Medizin





Aku pilih Halle karena jurusan yang ada di Halle lebih menarik. Kotanya lebih sepi dan tenang.

Ningsih (Medan),
Mahasiswi Ernaehrungswissenschaft








Aku memilih Halle, karena dari awal udah keterima di Halle... saat lulus Studienkolleg pas Sommersemester. Jurusan yang aku mau ambil bukanya di Uni Halle juga pas Sommersemester. ... Menurutku Halle nicht schlecht, kalo dibanding dengan pendapat orang-orang yang ngga kuliah di Halle. Profesor-profesornya pintar-pintar, freundlich, terus kalau mau tanya tentang pelajaran mereka welcome aja. Aku dengar dari teman aku di Uni lain, kalo mau ngomong atau tanya sama profesor, harus bikin Termin sampai sebulan. ... Jurusanku di Uni-Uni Jerman sama saja....
Biaya hidup lebih murah di Halle dibanding kota-kota besar lain di Jerman. Sering ada “Sale“. Kotanya juga bagus kok. ... Aku kurang suka sama orang sini yang masih menganggap orang asing negatif, tapi ngga semua berpikir seperti itu.

Della (Bogor),
Mahasiswi Wirtschaftsingenieurwesen




(Aku memilih Halle) karena jurusan Sprechwissenschaft (seperti ilmu bicara, fonetik, gangguan suara, seni bicara) hanya ada di halle... Di Halle belum bayar uang kuliah, ongkos sewa rumah ngga terlalu mahal, Universitasnya besar. ... Kotanya, kota tua dan tidak terlalu besar. Disini juga ada banyak mahasiswa. .. aku sedikit takut sama orang yang tidak suka orang asing, oleh karena itu aku pilih rumah di kawasan dalam kota.

Larissa (Jakarta/Muenchen),
Mahasiswi Sprechwissenschaft



Halle begitu cocok dan kondusif untuk belajar, serta melakukan penelitian musik atau seni pada umumnya. ... Dari kota ini saya bisa belajar banyak tentang peralihan budaya musik Eropa dulu dan kini. Hampir setiap malam tedapat kegiatan kesenian yang sangat signifikan dari berbagai jaman dengan berbagai perbedaan gaya dan estetikanya. Melalui ini pula saya bisa belajar bagaimana orang menghormati budaya musik masa lalu, bagaimana para komponis mencerminkannya melalui karya-karya baru dengan ekspresi masa kini.... Selain sumber-sumber musik Eropa menjadi topik utama, di Program Studi Musik Uni Halle juga terdapat berbagai referensi lain yang bersumber dari musik dari belahan dunia lainnya, salah satunya dari Indonesia!!! Yang belum semua ada di universitas lain di Jerman!!.

…Halle merupakan kota yang cantik dengan berbagai peninggalan budaya masa lalu yang sangat penting untuk bahan belajar masa kini. Fasilitas tempat-tempat pertunjukan seni (musik, teater,…) yang sangat lengkap dan canggih memuaskan keingintahuan kita tentang budaya Jerman (dan Eropa) masa lalu dan kini. Tentunya dengan kualitas pertunjukan seni yang juga sangat profesional!!! Sampai saat ini saya belum merasakan „ketidaksukaan“ saya di kota Halle! Mudah-mudahan tidak menemukannya. Dan saya kira saya sulit untuk mendapatinya …….

Yudi (Bandung),
kandidat doktor Musikpaedagogik

Bilder von Halle


Halle (Saale) , Deutschland



Marktplatz




Die Marktkirche




Marktplatz




Das Opernhaus




Das Opernhaus




Hansering




Universitaet




Kröllwitzer Ufer der Saale



(Bildquelle : wikipedia.de ; halle.de ; meinestadt.de )

Live Picture (Marktplatz Halle)












[External view]


If you were using a Java enabled browser,
you would

see a java applet continuously updating the images.

press Reload/Refresh for a new snapshot!









Bulutangkis (Universitätssporthalle)


Halle , 7. Dezember 2006















BAKSO 2006 Foto (2)








Labels:

Sonntag, Dezember 03, 2006

BAKSO 2006

Gue sbg tuan rumah, biar sedikt stress, tapi seneng banget bisa ngumpul-ngumpul dan makan bareng sama IndoHallenser.
Untuk Memory buat kita-kita, dibawah ini beberapa Moment, yang mudah-mudahan gak gampang dilupain.
(Irvan)



Makasih juga buat asisten-asisten masak gue yang cantik-cantik (kecuali derry :)






















Gue tunggu acara ngumpul-ngumpul berikutnya!
Fotos: irvan (www.warna-warni.de)
Halle, 2 Desember 2006

Labels:

Donnerstag, November 30, 2006

PHOTOS FROM DESIGNER OPEN LEIPZIG 06

klick aja:

http://www.flickr.com/photos/indohalle/

ERSTSEMESTER PARTY AN DER BURG

Thema: Ball
Volkspark
08 Desember, 20 Uhr
3 Euro

Sonntag, November 26, 2006

Bakso-an



Acara Bakso-an di rumah gue

Tempat: Irvan
Alamat: Felsenstr.19 (zi.108) Halle (saale)
Tgl: 02 Desember, jam: 16.00
(Kalo mau bantuin datang lebih awal, Danke)

Jangan lupa bawa mangkok!

Kalo bisa, kasih konfirmasi via Email, siapa yang sudah pasti datang.
sementara ini yang udah daftar:
-Gue
-Micka
-Sonny
-Derry
-Larissa
-Ipiet
-Mia (baru daftar)
-Innung (dari Leipzig)
....


Bis dann